150 Menit Belajar Cara Baca Kitab Gundul yang Harus Kamu Praktekkan

Kemampuan membaca kitab kuning dengan teks arab gundul merupakan sebuah kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh tiap muslim. Kemampuan membaca kitab arab gundul dapat sangat membantu setiap muslim & muslimah dalam memahami dalil Al Kitab maupun As Sunnah.


Ilmu yang menunjang kemampuan baca kitab kuning dengan teks arab gundul tanpa harakat itu ialah ilmu nahwu & sharaf. Ilmu nahwu yakni ilmu kaidah bahasa arab yang membahas tentang susunan kata di dalam kalimat & perubahan-perubahan yang terjadi padanya. Adapun ilmu sharaf ialah ilmu kaidah bahasa arab yang berisi tentang pembentukan kata sebelum disusun ke dalam kalimat.


Belajar Baca Kitab Kuning Dengan Efektif

Kedua ilmu ini sangat penting untuk dipelajari, dipahami & dimengerti.


Dengan memahami ilmu nahwu, seseorang akan dapat membedakan antara pelaku atau subjek (fa’il) dan objek (maf’ul bih). Dengan memahami ilmu nahwu seseorang akan bisa mengenali keadaan akhir dari suatu kata; apakah ia bisa berubah akhirannya ataukah tetap. Dengan ilmu nahwu pula mampu membaca akhir kata dengan benar; apakah ia harus dibaca dhammah, fat-hah, atau kasrah misalnya.


Manfaat mempelajari ilmu sharaf sebagai berikut :



  • seseorang akan bisa mengetahui asal suatu kata.

  • seseorang dapat mengetahui pola-pola perubahan suatu kata


Maksudnya kata yang membentuk kata kerja bisa diubah menjadi kata benda. Kata yang membentuk kata kerja aktif bisa diubah jadi kata kerja pasif. Kemudian, bagaimana cara membentuk kata perintah, dan masih banyak lagi


Tetapi, kedua ilmu tersebut terkadang belum cukup untuk digunakan sebagai "senjata yang ampuh" untuk menaklukkan kitab kuning dengan teks arab gundul. Karena, di samping nahwu dan sharaf, mulsim & muslimah yang ingin bisa baca kitab kuning dengan teks arab gundul dengan baik dan benar juga wajib memiliki kosakata/mufradat yang banyak. Tetapi, hal itu bukan masalah yang harus ditakuti.


Sangat banyak orang yang sebelumnya tidak mengenal dan mengetahui bahasa arab dan tidak menghafal mufradat secara rutin dan terprogram, tetapi berhasil mempunyai kemampuan baca kitab kuning dengan tulisan arab gundul & bahkan mampu menerjemahkannya. Tentu saja, hal ini berhasil dicapai berkat kemauan dan keberlanjutan belajar, serta yang paling utama ialah karena taufik & pertolongan Allah SWT.


Tidak hanya itu, ada satu hal yang sangat penting & perlu untuk ditekankan di sini; bahwa kemampuan baca kitab kuning ini, tidak akan bermanfaat jika kemudian tidak digunakan untuk memahami kitab-kitab agama islam mulai dari Al Qur'an hingga kitab-kitab kuning karya ulama-ulama terdahulu hingga ulama sekarang serta untuk memahahi As-Sunnah.


Tahap-tahap yang Perlu Dilakukan untuk Belajar Cara Membacara Kitab Arab Gundul


Luruskan dan Kuatkan Niat


HR. Bukhari & Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadits yang sangat populer, dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya. & setiap orang (yang beramal) akan dibalas sejalan dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah & Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah & Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin dia raih atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.


Hadits ini merupakan hadits yang sangat agung. Sebab, pada hadits ini menekankan salah satu pondasi amalan; yaitu niat. Amal apapun; baik itu sholat, puasa, zakat, haji, demikian pula tholabul ‘ilmi atau menuntut ilmu syar’i. Semuanya harus didasari niat yang benar.


Bisa Membaca Kitab Kuning Dengan Teks Arab Gundul Dengan Efektif

Tumbuhkan dan Jaga Semangat


Salah satu usaha untuk bisa menumbuhkan semangat dan menjaga semangat belajar tetap tinggi, dapat dimulai dengan menanamkan pada diri sendiri, bahwa belajar memahami kitab kuning akan memberikan manfaat yang besar. Belajar dengan tujuan untuk kebaikan memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi. Apalagi ditujukan untuk memahami ajaran agama, yang bisa dilakukan dengan lebih mudah jika memahami bahasa arab. Maka dari itu, mempunyai kemampuan memahami bahasa arab akan sangat berguna untuk memahami kitab Al Qur'an dan As Sunnah. Dengan begitu pengetahuan tentang agama bisa bertambah dari sumber-sumber terpercaya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu (agama) maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim).


Tidak bisa dipungkiri, dengan semakin berkembangnya teknologi, ilmu bisa didapatkan dengan mudah. Dengan adanya Google, Bing, Yahoo, Youtube & semua jenis mesin pencari lain, informasi apapun bisa didapatkan dengan mudah, termasuk ilmu agama. Tetapi, tanpa pemahaman yang cukup, ilmu agama yang didapatkan dari mesin pencari tersebut, bisa menimbulkan pemahaman yang keliru.


Tentunya hal tersebut menjadi berbeda jika memiliki kemampuan membaca dan memahami kitab arab gundul, kita bisa mempunyai pengetahuan agama yang lebih luas & lebih baik. Dan yang paling penting, pengetahuan & pemahaman agama tersebut diperoleh dari sumber yang valid, yaitu dari kitab kuning yang jelas-jelas dibuat oleh ulama-ulama mahsyur. Semakin banyak kitab yang dibaca, semakin luas pula pengetahuan dan pemahaman tentang agama.


Apabila sudah mempunyai pemahaman yang cukup melalui kitab-kitab tersebut, maka mencari informasi agama dari mesin pencari akan lebih aman. Manfaat lain yang bisa didapat yaitu, dengan pemahaman agamayang lebih baik, bisa beribadah dengan lebih baik, menjadi pribadi yang lebih baik & tentunya menjadi muslim dan muslimah yang lebih baik.


Memiliki Cita-Cita Tinggi


Belajar cara baca kitab kuning, sebenarnya bukan kebutuhan pribadi saja. Dengan banyaknya manfaat yang bisa didapat, kemampunya baca membaca kitab arab gundul ini merupakan kebutuhan umat Islam & umat manusia. Karena dengan mampu membaca & memahami bahasa arab, kemudian memanfaatkannya untuk memahami Al-Kitab & As-Sunnah, seorang muslim akan bisa selalu berdakwah dimanapun & kapanpun, sehingga bisa mengajak orang lain ke jalan Allah di atas landasan ilmu/bashirah yang kuat.


Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Inilah jalanku. Aku mengajak (kalian) kepada (agama) Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. & maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)


Ayat tersebut memberitahukan bahwa pengikut sejati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah muslim & muslimah yang berdakwah di atas ilmu. Muslim adalah yang berdakwah dengan ikhlas, mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah semata, bukan menghamba kepada hal lain seperti kepentingan dunia, kepentingan kelompok atau individu tertentu. Bukan berdakwah di atas kebodohan. Bukan berdakwah dengan semangat belaka tanpa modal ilmu.


Manajemen Waktu yang Baik


Waktu merupakan nikmat yang paling sering dilalaikan. Banyak orang yang gagal dan binasa karena tidak bisa memanage waktu. Kesempatan yang Allah berikan kepada seorang hamba di dunia ini semestinya dimanfaatkan sebaik-baiknya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua buah kenikmatan yang banyak orang tertipu karenanya; yaitu kesehatan & waktu luang.” (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma)


Allah ta’ala bahkan telah mengingatkan (yang artinya), “Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)


Oleh sebab itu, seorang yang sedang berusaha memahami bahasa kitab sucinya, dipastikan akan memanfaatkan waktu & kesempatan yang Allah berikan dengan baik. Bahkan akan mampu memanage waktu dengan baik dan disiplin, karena harus membagi waktu dengan kegiatan lain sehari-hari.


Fokus Terhadap Pelajaran dan Belajar Secara Bertahap


Terkadang dijumpai orang-orang yang telah lama mengikuti pengajian , bahkan pernah mempelajari bahasa arab berkali-kali, tetapi masih saja belum bisa membaca kitab. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ?? Penyebab utamanya yaitu karena tidak fokus dalam mengikuti pelajaran. Mereka bersemangat akan tetapi tidak mengetahui bagaimana cara menyalurkan semangatnya. Jadinya, mereka aktif mengikuti pengajian dimanapun, tetapi ilmu bahasa arab & kemampuan baca kitabnya tidak semakin baik.


Atau menginginkan kemampuan baca kitab kuning atau disebut juga kitab arab gundul (tulisan arab tanpa harakat) didapat secara instan yaitu satu atau dua kali belajar sudah bisa. Sehingga menjadi kurang sabar dalam belajar, dan parahnya jika tidak segera bisa baca kitab kuning dengan teks arab gundul, malas melanjutkan pelajaran.


Belajar membaca kitab kuning dengan teks arab gundul tanpa harakat sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, tapi tetap tidak bisa instan 1x atau 2x belajar sudah bisa. Mudah jika ada yang mengajari dan cepat yaitu dengan bertahap mempelajari materi dengan 10x pertemuan sudah bisa, dan tidak perlu bertahun-tahun.


Ingin Bisa Baca kitab kuning dengan teks arab gundul dengan cepat melalui metode sederhana dan mudah dipraktekkan ???


Cara Baca Kitab Kuning

Demikian info tentang strategi untuk bisa membaca kitab arab gundul. Semoga bermanfaat!

0 Response to "150 Menit Belajar Cara Baca Kitab Gundul yang Harus Kamu Praktekkan"

Posting Komentar